Anniversary

Daisypath Friendship tickers

Tuesday 18 February 2014

Ini untuk kamu; Ini untuk aku;


Kita sedang jatuh,
Kemudian kita cuba bangkit,
Kita memeluk lutut sampai ke dada,
Kita berteleku lihat bentang langit,
Kita di hamparan padang luas paling kecewa,
Hangat terasa di pipi,
Basah,
Himpunan rasa tikam dalam-dalam,
Perit teramat perit,
Lalu kita terbaring sekali lagi (Jatuh paling seksa),
Dalam keadaan sama,
Statik; Mati; Berhenti – Kecewa. Iya. Kecewa.

_____________’’Tuhan ada. Tuhan; Harapan’’________________

Kita cuba bangkit lagi,
Harapan,
Iya,
Siapa kata Tuhan tiada?
Aku tahu,
Dia sentiasa ada,
Tidak pernah tinggal aku sampai bila-bila,
Itu,
Air mata yang tadi,
Hadiah dari Dia,
Aku tahu,
Tuhan memang ada. Dia sedang peluk aku dengan kasih Dia.

_____________’’Tuhan ada. Tuhan; Harapan’’__________________

Jadi manusia,
Aku tercipta sebagai pelupa,
Air mata tetap air mata,
Basah tetap basah,
Pipi aku ini medan derita,
Pipi kamu apa juga sama?
Kalau sama,
Aku-kamu pasti lebih mengerti; Terlalu mengerti,
Kecewa tetap kecewa.
_____________’’Tuhan ada. Tuhan; Harapan’’________________

Satu perkara,
Aku tahu,
Tuhan ada.
Iya.
Cinta Dia sampai bila-bila.

Harapan,
Terima kasih Tuhan.

(Dan tulisan ini aku simpulkan dalam satu surat kecil. Aku bentukkan dia jadi perahu kecil. Dan aku biarkan ia terus berlayar di sungai kecewa. Paling-paling, bila rasa sakit itu datang lagi, aku ke sungai yang sama, aku buka surat kecil tadi, aku baca dan baca dan baca)
Twitter : @pikeping




No comments:

Post a Comment